Jumat, 10 Juni 2016

Top Gear UK Seri 23 Bagus atau Tidak Ya..

Bagi pecinta Otomotif dunia, pasti tidak asing lagi ketika mendengar kalimat Top Gear. Top Gear adalah acara otomotif dari Inggris yang dipadukan dengan hiburan-hiburan lucu yang sudah tayang sejak tahun 2002. Baru-baru ini Top Gear ditayangkan dengan format berbeda, yang menghadirkan host baru yaitu Chris Evans (not the captain) dan Matt Leblanc.


Dua host baru Top Gear yang menggantikan posisi Jeremy Clarkson, Richard Hammond dan James May. Of course the irreplaceable Stig.....

Secara konsep, seri baru Top Gear ini dirasa tidak jauh berbeda dengan apa yang sudah biasa ditayangkan sebelumnya. Terdapat car review, road challanges dan tentunya penonton yang selalu mengelilingi host. Terdapat perbedaan pada segmen star in reasonably price car yang berubah menjadi star in rally cross car. Bintang tamu yang diundang pada episode ini cukup dikenal oleh masyarakat bahkan mungkin di Indonesia yaitu Gordon Ramsay dan Jesse Eisenberg.

Cuplikan episode pertama All new Top Gear. Melalui cuplikan ini sudah terlihat formula yang terlihat sama dengan seri sebelumnya.

Walaupun Top gear baru datang dengan konsep yang tidak jauh berbeda, pergantian host memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap keseluruhan episode. Perbedaan joke, tone dan chemistry terlihat belum terbangun  dari dua host ini. Tentu saja kemudian, terlalu dini untuk kita menjustifikasi apakah seri ini dapat bertahan atau tidak. Bagi pencinta Top Gear yang lama mungkin akan mengalami kesulitan untuk menerima seri yang baru ini. Namun bagi pendatang baru atau pecinta otomotif, tentu saja ini adalah suatu hiburan di setiap akhir pekan yang mungkin sayang kita lewatkan. Terkadang tv seri dengan konsep Big budget memiliki pesona tersendiri khususnya ketika kita ingin melihat dan memperhatikan pesona mobil-mobil eksotis dunia. Sebaiknya kita menyikapi Top Gear baru ini dengan sikap Wait and see. Kita harus memberikan kesempatan kepada host baru untuk mencoba menghidupkan seri Top Gear yang menjadi pop culture of automotive indusrty

Tidak ada komentar:

Posting Komentar